Siang itu hasrat seks Joko melonjak bagai tersengat
listrik tegangan tinggi. Ia melihat Anik sebagai sosok perempuan yang sangat
seksi sehingga ia tak kuasa lagi menahan sampai mentari kembali ke peraduan.
Dengan serta merta ia menggamit tangan Anik, meraba, mencium dan mereguk
seluruh kenikmatan tubuh Anik.
Hasrat Joko dan Anik, siang itu bagai ombak yang
menderu-deru, menerjang karang yang menghalangi setiap geraknya. Dalam sekejap
mereka sudah larut dalam gelombang yang makin membara. Namun ombak yang begitu
menggebu tiba-tiba surut tatkala pintu kabar berderit. Sesosok bocah kecil
menatap nanar perilaku kedua orang tuanya.
Barangkali bukan hanya Joko dan Anik yang pernah mengalami
persitiwa seperti itu. Tanpa sengaja, anak-anak bisa mendapati orang tuanya
yang sedang memadu kasih. Menghadapi peristiwa seperti itu, langkah apa yang
sebaiknya Anda lakukan?
Pakar seksologi Marty Klein menyarankan sebaiknya Anda
tidak perlu panik mengadapi peristiwa semacam itu. Dengan berbagai akal, Anda
dapat berbuat seolah-olah tidak terjadi apa-apa di hadapan anak Anda. Hindari
rasa terkejut yang berlebihan karena dapat menimbulkan rasa cemas pada anak
Anda.
Di lain waktu, ketika berduaan dengan anak, Anda dapat
menanyakan kepadanya mengenai persitiwa yang pernah dilihatnya. Jawab setiap
pertanyaan yang dilontarkan anak Anda. Tetapi, tekankan padanya jika Anda tidak
marah atas tindakannya. Katakan bila setiap orang tua senang melakukan hal itu
dengan cara diam-diam. Sehingga ketika mereka melihat Anda sedang bercinta,
mereka tidak akan kecewa karena apa yang dilihat adalah hal yang normal dan
wajar.
Tetapi untuk menghindari terulangnya peristiwa yang sama,
sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam bercinta. Pastikan pintu kamar dalam
keadaan terkunci saat Anda memadu kasih. Anak akan menghargai dan mengerti bila
pintu kamar sedang terkunci.
@benKLIK: ”Bagaimana cara menggunakan melahirkan kebiasaan pada manusia” (William Shakespeare)
Post a Comment