Selama ini pembicaraan mengenai kejemuan seksual lebih
banyak dikaitkan dengan laki-laki. Wajar karena gejala kejemuan pada lelaki
mudah sekali kelihatan, seperti yang dituturkan oleh Ida. “Belakangan ini Mas
Hari jarang menyentuhku. Ketika aku mulai merayu dan mengelus-elusnya,
‘burung’-nya tetap diam saja,” katanya sedih.
Memang, gejala kejemuan yang muncul pada lelaki bisa
terlihat secara langsung pada perilaku seksualnya. Kejemuan seks dapat mengakibatkan
berkurang atau hilangnya dorongan seksualnya. Sementara itu hilanganya dorongan
seks terhadap pasangan bisa mengakibatkan gangguan pada fungsi seksualnya,
seperti yang dialami oleh Hari.
Pada lelaki, turunnya dorongan seks dapat terlihat secara
langsung. Penny malas menjalankan tugasnya bila berhadapan dengan
pasangan. Tetapi, bila berhadapan dengan perempuan lain, penny segera
bangun dan berjingkat untuk bekerja kembali.
Penurunan gairah seks pada perempuan lebih sulit
ditangkap. Kebanyakan perempuan tetap saja melayani permintaan suaminya untuk
melakukan hubungan seks. Walau terpaksa penetrasi dapat saja dilangsungkan.
Artinya, meski tidak berniat bercinta, hubungan seks tetap dapat dijalankan.
Itulah perbedaan mendasar yang terjadi antara lelaki dan
perempuan. Bila lelaki tak berminat, hubungan seks tidak dapat dilangsungkan.
Sebaliknya bila perempuan tak berkenan hubungan seks tetap bisa dijalankan,
meskipun perempuan itu tidak memperoleh kenikmatan seksual.
Kenyataan di atas menyebabkan deteksi terhadap kejemuan
seksual pada perempuan lebih sulit. Padahal, perempun tidak berbeda dengan
laki-laki yang memiliki potensi untuk mengalami kejemuan seksual. Realitas itu
mengharuskan Anda dan pasangan lebih terbuka dalam membicarakan masalah seks.
Keterbukaan dan komunikasi seksual yang baik memudahkan Anda untuk melihat
gejala kejemuan yang muncul pada pasangan.
@benKLIK: ”Cinta pudar di suasana tidak jujur. Ketika menyembunyikan kebenaran, anda merusak kemampuan merasakan. Ketika Anda berhenti merasakan, berarti berhenti mencintai” (Barbara De Angelis)
Post a Comment